PETA LAYOUT MENGGUNAKAN QGIS


LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS 

PETA LAYOUT MENGGUNAKAN QGIS

Dosen Pengampu : Putu Perdana Kusuma Wiguna, S.Si, M.Sc



Disusun Oleh :

Hartati Inriyani Sipayung             2006541059

Dimas Airlangga                            2006541061

Hesti Amalia Syahrani                    2006541062

Deva Kenina Hagaita Br Gurky      2006541064


PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS UDAYANA

2022/2023


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Sistem Informasi Geografis (SIG) atau Geographic Information System (GIS) adalah suatu sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang bereferensi spasial atau berkoordinat geografis atau dengan kata lain suatu SIG adalah suatu sistem basis data dengan kemampuan khusus untuk menangani data yang bereferensi keruangan (spasial) bersamaan dengan seperangkat operasi kerja. Disamping itu, SIG juga dapat menggabungkan data, mengatur data dan melakukan analisis data yang akhirnya akan menghasilkan keluaran yang dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pada masalah yang berhubungan dengan geografis. Sistem Informasi Geografis dibagi menjadi dua kelompok yaitu sistem manual (analog), dan sistem otomatis (yang berbasis digital komputer). Perbedaan yang paling mendasar terletak pada cara pengelolaannya.

Layout peta adalah cara penempatan isi peta beserta unsur-unsur kartografis lainnya. Unsur-unsur kartografis lain yang dimaksud adalah judul peta, skala peta, legenda/keterangan tentang isi peta, petunjuk lokasi peta (inset), dan unsur penting lainnya. Penempatan unsur-unsur tersebut beserta dengan isi peta, selain memperhatikan faktor estetika juga harus memperhatikan faktor kemudahan bagi pembaca untuk memahami isi dari peta. Dalam kerangka Sistem Informasi Geografis (SIG), proses layout peta merupakan satu tahap terakhir. Data spasial yang sudah diinput, dianalisis, dan divisualisasikan kemudian disusun dan diatur untuk menjadi keluaran (output) proses SIG. Hal ini dilakukan karena sebagian besar user menghendaki output peta yang siap pakai baik dalam bentuk hardcopy (cetak), atau dalam bentuk softcopy (misal format JPG atau PDF). Layout peta berfungsi untuk mempermudah pembacaan peta dengan membuat tampilan peta yang mudah dibaca dan menambah informasi dengan menambahkan kelengkapan komponen-komponen peta.

Sebuah layout dapat bekerja dan mencapai tujuannya bila pesan-pesan yang akan disampaikan dapat segera ditangkap dan dipahamin oleh pengguna dengan suatu cara tertentu. Selanjutnya, sebuah layout harus ditata dan dipetakan secara baik supaya pengguna dapat berpindah dari satu bagian ke bagian yang lain dengan mudah dan cepat. Akhirnya, sebuah layout harus menarik untuk mendapatkan perhatian yang cukup dari penggunanya.

Layout di gunakan untuk mengintegrasikan dokumen (file, table, chart) dengan menggunakan elemen-elemen grafik yang lain di dalam suatu layout tunggal guna membuat peta yang akan di cetak dengan layout dapat dilakukan proses penataan peta serta merancang letak- letak properti peta seperti judul, lagenda, orientasi unsur-unsur peta.

1.2  Rumusan Masalah

1.      1. Apa itu Peta Layout ?

2.     2.  Untuk apa digunakan Peta Layout ?

3.   3. Bagaimana cara Membuat Peta Layout menggunakan QGIS ?

1.3  Tujuan

1.      1. Untuk mengetahui Peta Layout

2.   2.  Untuk mengetahui cara membuat peta Layout

3. Untuk mengetahui komponen – komponen yang ada di Layout


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 

2.1 Pengertian 
        Quantum GIS atau lebih dikenal dengan singkatan QGIS merupakan salah satu perangkat lunak Sistem Informasi Geografis (SIG) berbasis open source dengan lisensi di bawah GNU General Public License yang dapat dijalankan dalam berbagai sistem operasi. QGIS bertujuan untuk menjadi GIS yang mudah digunakan dengan menyediakan fungsi dan fitur umum. QGIS merupakan proyek dari Open Source Geospatial Foundation (OSGeo) dimana tujuan awalnya adalah untuk menampilkan data GIS. QGIS dapat dijalankan pada Linux (Ubuntu), Unix, Mac OS, Windows dan Android, serta mendukung banyak format dan fungsionalitas pengolaan data vektor, raster, dan database. Namun, dalam modul ini hanya dijelaskan penggunaan Quantum GIS pada platform Microsoft Windows. 
    QGIS sebagai alternatif dari sekian banyak perangkat lunak pengolahan data spasial, memiliki beberapa kelebihan diantaranya: • Gratis, tidak membutuhkan biaya untuk proses instalasi dan penggunaan program. • Bebas, dapat menambah dan memodifikasi fungsi dalam QGIS. • Terus berkembang, setiap orang dapat menambah fitur baru dan penyempurnaan aplikasi. • Ketersediaan dokumen panduan dan pertolongan, pendukung panduan dan bantuan terhadap permasalahan tersedia online dan dapat diunduh dalam bentuk dokumen. • Multi sistem operasi, dapat diinstal di MacOS, Windows, Linux dan Android (versi beta)

 2.2 Komponen Sistem Informasi 

Geografis Menurut Marjuki (2014 : 2) Sebagai salah satu jenis sistem informasi, SIG mempunyai sub sistem atau komponen yang bekerja secara bersama untuk menghasilkan fungsionalitas SIG. Komponen SIG terdiri dari hardware, software, data dan metode.

  • Hardware atau perangkat keras merupakan media tempat pelaksanaan proses SIG. Hardware yang diperlukan dalam sebuah SIG meliputi perangkat keras untuk masukan data, penyimpanan data, pengolahan dan analisa data dan pembuatan keluaran. 
  • Software atau perangkat lunak merupakan alat pelaksana pekerjaan SIG. Software standar SIG harus mempunyai kapabilitas data input, penyimpanan, manajemen data, transformasi dan konversi data, analisa dan pembuatan keluaran. 
  • Data atau representasi dari sebuah obyek/fenomena adalah bahan yang dianalisa di dalam SIG. SIG memperlukan sebuah jenis data yang spesifik agar dapat memberikan keluaran seperti fungsionalitasnya. Data yang digunakan dalam SIG adalah data geospasial atau data yang berefrensi geografis (mempunyai informasi lokasi). 
  • Metode adalah cara bagaimana data diolah untuk menjadi sebuah informasi. Metode meliputi aspek pemasukan data ke dalam sistem, bagaimana data dikelola dan disimpan, bagaimana data dianalisis, dan bagaimana informasi ditampilkan.

2.3 Layout Peta 

    Layout peta adalah cara penempatan isi peta beserta unsur-unsur kartografis lainnya. Unsur-unsur kartografis lain yang dimaksud adalah judul peta, skala peta, legenda/ keterangan tentang isi peta, petunjuk lokasi peta (inset), dan unsur penting lainnya. Penempatan unsur-unsur tersebut beserta dengan isi peta, selain memperhatikan faktor estetika juga harus memperhatikan faktor kemudahan bagi pembaca untuk memahami isi dari peta.

        Dalam kerangka Sistem Informasi Geografis (SIG), proses layout peta merupakan satu tahap terakhir. Data spasial yang sudah diinput, dianalisis, dan divisualisasikan kemudian disusun dan diatur untuk menjadi keluaran (output) proses SIG. Hal ini dilakukan karena sebagian besar user menghendaki output peta yang siap pakai baik dalam bentuk hardcopy (cetak), atau dalam bentuk softcopy (misal format JPG atau PDF).

Layout peta berfungsi untuk mempermudah pembacaan peta dengan membuat tampilan peta yang mudah dibaca dan menambah informasi dengan menambahkan kelengkapan komponen-komponen peta.

    BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Alat 

LANGKAH KERJA 
  1. Persiapan
  2. Pelaksanaan 
  3. Evaluasi hasil dan pelaporan




BAB IV 
 HASIL DAN PEMBAHASAN  
4.2. 
Langkah Pertama, yaitu mengundug data spasial melalui BIG atau Inageoportal link: https://tanahair.indonesia.go.id/portal-web/download/perwilayah. 


Pastikan kalian sudah registrasi akun untuk dapat menggunakan fitur peta. Setelah melakukan registrasi cari wilayah provinsi Bali kemudian zoom in peta, agar mudah dan akurat mendapatkan peta yang kita inginkan.



Kemudian Klik Kanan kursor dan terlihat seperti gambar dibawah berikut, terlihat blok warna biru pada peta dan muncul pop-up dengan keterangan provinsi, kabupaten dan skala. Pilih skala 25K dan Akan muncul tombol untuk mengunduh peta. Klik unduh.


Setelah dilakukan pengunduhan untuk mempermudah penginputan data pada QGIS. Pindahkan hasil unduhan tersebut dengan membuatkan folder agar konten dari file tidak berantakan.

Langkah Selanjutnya adalah buka Aplikasi QGIS.
Kemudian jangan lupa untuk memasukan data yang telah kita unduh sebelumnya. Pada penugasan kali ini kita diarahkan untuk mencari Peta Penggunaan Lahan. Adapun daerah yang perlu diperhatikan adalah Perkebunan, Sawah, Ladang Pertanian, Pemukiman, Jalan dan Sungai. Dapat dilihat dari gambar dibawah file yang perlu dimasukkan
Masukan data spasial sesuai dengan daerah yang telah diarahkan sebelumnya ke menu layers. Dapat dilhat dari dibawah berikut. Jangan lupa masukan data administrasi kabupaten dan kecamatan.
Lakukan styling pada peta agar adanya perbedaan pada setiap penggunaan lahan. Memudahkan pembaca untuk menalaah data Peta yang kita buat
Langkah Selanjutnya buka menu Project dan pilih New Layout atau gunakan Shortcut Keyboard yaitu Ctrl + P. Setelah kita akan disuruh untuk memasukan sebuah judul pada Layout yang akan kita buat, boleh dikosongkan.

Akan muncul jendela baru khusus untuk Layout Peta
Baik Selanjutnya adalah kita membentuk format Layout Peta.
Gunakan fitur Add Shape lalu pilih yang Rectangle. Buat kotak sesuai dengan yang ada gambar di bawah ini menyesuaikan dengan format peta pada umumnya.
Hasilnya akan terlihat seperti gambar dibawah berikut
Baik Pertama yang kita lakukan adalah menginput data peta pada Jendela QGIS yang sebelumnya. Dengan fitur Add Map
Setelah itu untuk membesarkan peta. Dapat ke Item Properties dan buka Kolom Main Properties dan buat Scale yang kita inginkan. Dalam peta diatas menggunakan Scale 90.000

#Langkah Selanjutnya membuat Grid dan Draw Coordinates namun pada Proses ini tidak dapat dilakukan karena tidak adanya Koordinat dari Peta yang didapatkan

Baik langkah Selanjutnya adalah membuat label judul peta. Gunakan fitur Add Label untuk membuat sebuah tulisan pada layout. Masukan Tulisan pada Kotak yang paling teratas yang digunakan sebagai judul dari layout peta dengan Kalimat “PETA PENGGUNAAN LAHAN KOTA DENPASAR PROVINSI BALI”

Lakukan penyesuaian Label pada Item Properties mulai dari “Appearance” Ubah Horizontal Alignment menjadi Center dan Vertical Alignment menjadi Middle. Jika kita klik Font akan muncul menu dibawah berikut
Ubah Style menjadi “Bold” dan besarkan Sizenya menjadi 14,000

Selanjutnya membuat ara mata angin dengan fitur Add North Arrow untuk menunjukan dimana Kutub Utara dan Kutub Selatan


Pilih Icon North yang Di panah sebelah kanan. Bebas untuk menentukan Icon dari North Arrow sesuai dengan keinginan.

Untuk penyesuaian dapat dari Item Properties dengan mengubah skala “Units” menjadi Meters kemudian mengubah “Segments” menjadi Right 5. Style bisa diubah menjadi Double Box.
Hasil seperti dibawah
Selanjutnya membuat label keterangan dari Koordinat daerah Denpasar. Dengan mengubah kalimat denga format dibawah ini: 
SISTEM KOORDINAT: UTM 50 S
DATUM: WGS 48
UNIT: DENPASAR
Hasil dapat dilihat dibawah:
Langkah selanjutnya adalah membuat legenda. Gunakan fitur Add Legends dan gambar seperti dibawah berikut. Hasil yang terlihat akan berantakan dan tidak sesuai dengan Kotak. Pada gambar terlihat Kata Legenda masih menggunakan format file dari Data Spasial maka dari itu bisa kita rubah Pada Item Properties(“Legend Items”. Setelah itu lakukan penyesuaian dengan membuat “Column” menjadi 2. Kemudian Mengatur ukuran dari “Symbol”, mengatur Font Size, dll. Disesuaikan agar terlihat rapih di peta. 
Hasil yang telah dirapihkan:
Setelah itu buat kembali label pada kotak untuk mendakan Peta yang berskala lebih besar, untuk menginfomarsikan pembaca dari daerah mana Peta yang kita buat. Dengan fitur Add label dan Buat Tulisan PETA BALI
Selanjutnya membuat peta dengan berskala lebih besar. Pada umumnya dibuat menggunakan fitur Add Map yang bersumber data dari Data yang sedang kita buat. Namun disini kami menggunakan Fitur Add Picture atau mengandalkan dari Source lain yang bersumber dari INA GEOSPATIAL.
Terakhir membuat Keterangan dibawah dengan Kalimat “MATA KULIAH SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  PRODI AGROEKOTEKNOLOGI  FAKULTAS PERTANIAN  UNIVERSITAS UDAYANA”
Untuk menjelaskan alamat lembaga yang Layout Peta ini. Dan jangan lupa lambahkan logo Udayana disampingnya untuk menyimbolkan Lembaga yang terlibat, dengan menggunakan fitur Add Picture
Berikut Hasil Akhir dari Peta Penggunaan Lahan Kota Denpasar Provinsi Bali

Keterangan: Tidak adanya informasi koordinat dan garis Grid: Cross dikarenakan tidak ditemukan alamat koordniat pada peta dari BIG dan tidak adanya Georeferencing.

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
        Dalam kerangka Sistem Informasi Geografis (SIG), proses layout peta merupakan satu tahap terakhir. Data spasial yang sudah diinput, dianalisis, dan divisualisasikan kemudian disusun dan diatur untuk menjadi keluaran (output) proses SIG. Layout di gunakan untuk mengintegrasikan dokumen (file, table, chart) dengan menggunakan elemen-elemen grafik yang lain di dalam suatu layout tunggal guna membuat peta yang akan di cetak dengan layout dapat dilakukan proses penataan peta serta merancang letak- letak properti peta seperti judul, lagenda, orientasi unsur-unsur peta.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

STYLING, LABELLING, DAN SYMBOLING PETA INDONESIA DENGAN APLIKASI QGIS

LAYOUT PETA JALAN (OSM) DAN PENGGUNAAN LAHAN (BIG)