SKORING

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
SKORING PETA KERAWANAN BANJIR KOTA DENPASAR MENGGUNAKAN QGIS
Dosen Pengampu : Putu Perdana Kusuma Wiguna, S.Si, M.Sc
Disusun Oleh :
Hartati Inriyani Sipayung 2006541059
Dimas Airlangga 2006541061
Hesti Amalia Syahrani 200654106
Deva Kenina Hagaita Br Gurky 2006541064
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Penggunaan teknologi informasi semakin berkembang
dengan pesat. Dari berbagai aspek, teknologi sudah menjadi bagian dari
perkembangan hidup manusia. Indikasi ini menunjukkan bahwa teknologi adalah
salah satu unsur penting yang memegang peranan dalam kehidupan manusia. Selain
itu, teknologi mencerminkan modernisasi yang memicu pada persaingan untuk
menjadi yang terbaik. Dalam kemajuannya kita lebih dituntut untuk dapat
menguasai berbagai ilmu di bidangkomputer salah satunya adalah Sistem Informasi
Geografis (SIG) atau bisa disebut ArcGIS. ArcGis merupakan software yang
dikembangkan oleh ESRI. GIS (Geographical Information System) atau dikenal pula
dengan SIG (Sistem Informasi Geografis) merupakan komputer yang berbasis pada
sistem informasi yang digunakan untuk memberikan bentuk digital dan analisis
terhadap permukaan geografi bumi.
Sitem Informasi Geografi (SIG) atau Geographic
Information System (GIS) adalah suatu sistem informasi yang dirancang untuk
bekerja dengan data yang bereferensispasial atau berkoordinat geografi
bersamaan dengan seperangkat operasi kerja. Sistem Informasi Geografi dapat
memadukan antara data grafis (spasial) dengan data teks (atribut) objek yang
dihubungkan secara geografis di bumi (georeference). Disampingitu, SIG juga
dapat menggabungkan data, mengatur data dan melakukan analisis datayang
akhirnya akan menghasilkan keluaran yang dapat dijadikan acuan dalam pengambilan
keputusan pada masalah yang berhubungan dengan geografi. SistembInformasi
Geografis dibagi menjadi dua kelompok, yaitu sistem manual (analog), dan sistem
otomatis yang berbasis digital komputer (Nurpilihan, dkk, 2011). Aplikasi
SIG yang bebasis komputer di antara lain adalah ArcGIS, Quantum GIS, ArcView,
ERDAS, dan lain-lain
Geoprocessing merupakan sekumpulan fungsi yang berfungsi untuk melakukan operasi dengan didasarkan dari lokasi geografis layer-layer input. Terdapat beberapa fungsi dalam geoprocessing yaitu, Dissolve, Merge, Clip, Intersect ,Union dan Assign Data. Fungsi-fungsi geoprocessing ini sering juga digunakan sebagai pelengkap dari fungsi buffer
1.3. Tujuan
- Tujuan dari membuat Laporan dan membuat peta potensi banjir daerah Denpasar Agar mahasiswa mengetahui apa itu skoring, Mahasiswa dapat mengetahui kegunaan skoring dalam SIG Serta Mahasiswa dapat mengetahui paramater banjir dan langkah-langkah skoring dalam SIG
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Skoring
Skoring/matching ditetapkan berdasarkan total nilai
skor dari tiga faktor(variable) yang dinilai yaitu kemiringan, jenis tanah,
curah hujan. Penentuan pemanfaatan lahan berdasarkan total nilai skor dapat dilihat
dari tabel-tabel yang sudah tersedia
Penentuan arahan fungsi pemanfaatan lahan dapat
dilakukan dengan skoring/matching. Ditetapkan berdasarkan total nilai skor dari tiga faktor (variable) yang dinilai yaitu
kemiringan, jenis tanah, curah hujan.
Uji skoring merupakan uji yang menggunakan panelis
terlatih dan benar-benartahu mengenai atribut yang dinilai. Tipe pengujian
skoring sering digunakan untukmenilai mutu bahan dan intensitas sifat tertentu
misalnya kemanisan, kekerasan, danwarna. Selain itu, digunakan untuk mencari
korelasi pengukuran subyektif denganobyektif dalam rangka pengukuran obyektif
(presisi alat) (Kartika dkk., 1988). Menurut Anonim (2006), uji skoring
dilakukan dengan menggunakan pendekatan skala atau skoryang dihubungkan dengan
deskripsi tertentu dari atribut mutu produk. Pada sistemskoring, angka
dihubungkan untuk menilai intensitas produk dengan susunan meningkat atau
menurun. Pada sistem skoring, angka digunakan untuk menilai intensitas produk dengan susunan meningkat atau menurun.
Uji skoring dilakukan setelah terlebih dahulu diadakan penyeleksian panelis
terlatih yakni dengan uji Triangle
Uji skoring dapat digunakan untuk penilaian sifat
sensoris yang spesifik seperti tekstur pulen pada nasi, warna merah pada tomat,
bau langu pada hasil olahan kedelaiatau sifat sensoris umum seperti sifat
hedonik atau sifat-sifat sensoris kolektif pada pengawasan muru produk pangan.
Uji skor disebut pemberian skor atau skoring. Pemberian skor adalah memberikan
angka nilai atau menetapkan nilai mutu sensorik terhadap bahan yang diuji pada
jenjang mutu atau tingkat skala hedonik(Darmudiansyah, 2011)
Uji skor disebut juga pemberian skor atau skoring.
Pemberian skor ialah memberikan angka nilai atau menepatkan nilai mutu sensorik
terhadap bahan yang diuji pada jenjang mutu atau tingkat skala hedonik. Uji
skoring dapat dilakukan pada penilaian sifat sensorik yang sangat spesifik
seperti tekstur, warna, rasa, dan aroma. Seperti halnya pada skala mutu,
pemberian skor dapat juga dikaitkan dengan skala hedonik. Banyaknya skala
hedonik tergantung dari tingkat perbedaan yang ada dan juga tingkat kelas yang
dikehendaki. Dalam pemberian skor besarnya skor tergantung pada kepraktisan dan
kemudahan pengolahan atau interpretasi data (Soekarto, 1985)
1 2.2 Intersection
Semua peta yang diintersect telah memiliki
score pada tiap-tiap data atributnya, sehingga untuk pemberian score pada peta
hasil intersect dilakukan dengan penjumlahan semua score. Dari score-score
tersebut dapat klasifikasikan tingkat kerawanan Leptospirosis di daerah
denpasar yang diindikasikan dengan lokasi persebaran tempat sampah, sungai,
tingkat penggunaan lahan, kerapatan vegetasi dan tekstur tanah
di daerah denpasar
fungsi intersec merupakan proses yang tdak jauh berbeda dengan clipping tetapi pada intersec,
theme baru merupakan data spasial irisan kedua theme yang menjadi masukknya
dengan theme overlay sebagai batas
intersecnya
BAB III
METODOLOGI
3.1 Waktu
Dilaksanakan Di Denpasar waktu dimulai dari tanggal 12 - 15 Desember 2022.
3.2 Alat dan Bahan
- laptop
- Software QGIS
- alat tulis
- Peta Polygon Administrasi Denpasar
- Intersect Peta penggunaan lahan, jenis tanah, ketinggian Tempat, Curah Hujan dan kemiringan lereng
- Siapkan Laptop dan Software QGIS data kerawanan banjir
- OLah data kerawanan banjir dengan QGIS Styling hingga simboling data peta
- kemudian membuat hasil dalam bentuk layout
- lakukan analisa potensi kerawanan banjir.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Langkah-langkah
Skoring Data Peta Potensi Kerawanan Banjir
1.Buka aplikasi QGIS
2. Unduh File berikut
berisi Data Spasial dan METODOLGI TUGAS SKORING Link https://drive.google.com/drive/folders/1fQYxsz2_d7tfVz9zd7ouZK1HfAQRhIi5?usp=share_link
3.Pilih data Denpasar Kerapatan sungai, Curah hujan, Jenis tanah, Kemiringan lereng, Ketinggian tempat dan Penggunaan lahan. Data dapat diunduh dari link berikut. Masukan layer yang telah ditentukan pilih dan “Add Selected Layers to Project” atau Klik 2x
Layer dan tampilan
peta akan terlihat seperti gambar diatas.
4.Sebelum melakukan
Intersect, kita lakukan skoring terlebih dahulu pada tiap layer dengan
pemberian bobot dan skor nilai hingga Jumlah Skor.
Buka penuntun praktikum judul “METODOLOGI TUGAS SKORING” pada file yang telah diunduh sebelumnya. Terdapat Parameter Penyebab Banjir hingga Skoring tiap Komponen-komponen untuk menentukan Tingkat Kerawanan Banjir.
Terdapat parameter penyebab banjir, yaitu skor dan bobot.
a.Kerapatan Sungai
Tabel diatas dapat
digunakan sebagai acuan skoring. Lakukan pengisian bobot dan skoring pada Layer
Kerapatan Sungai.
Klik kanan layer
“DPS_KERAPATAN SUNGAI”à Open Atribut
Table
Buat field baru untuk Bobot, Skor dan Bobot*Skor


#Pada Field ketiga
pastikan kalian mengisi nama yang mudah digunakan, agar dapat disamakan dengan
Data Spasial/Layer selanjutnya. Contoh (B_S_KS, B_S_PL)
Lakukan pencarian
nilai B_S_KS dengan mengalikan Nilai Bobot dan Skor. Jika data hanya sedikit
maka dengan mudah kita langsung mengisi yaitu nilai B_S_KS adalah 1.
Nemun jika data
atribut yang dimiliki layer tersebut banyak hingga pukuhan atau ratusan. Dapat
dengan mengikut langkah berikut.
Berikut merupakan
skoring pada layer Kerapatan Sungai.
Lakukan proses yang
sama pada Data Spasial Curah hujan, Kemiringan lereng, Ketinggian tempat, dan
Jenis tanah. Hingga mendapatkan data sebagai berikut.
b. Curah hujan
c. ketinggian tempat
Berikut merupakan
Skoring Komponen Ketinggian tempat
d. Kemiringan lereng
E.Jenis tanah
f. Penggunaan lahan.
Catatan: untuk penggunaan lahan perhatikan penilaian saat Skor_PL sesuai dengan Kriteria Skoring
Baik setelah kita melakukan skoring pada tiap-tiap layer, akan sulit
melakukan skoring jika Data Spasial masih terdapat pada layer yang terpisah. Maka
dari itu perlu dilakukan penggabungan data agar memudahkan kita untuk melakukan
skoring wilayah tersebut.
Fitur yang dapat kita
gunakan telah kita pelajari pada praktikum sebelumnya yaitu “Intersect” pada
menu Vector à Geoprocessing
Tools à Intersect
Berikut merupakan
bukti telah bergabung atribut dari Curah hujan dan Kerapatan sungai.
Setelah itu lakukan hal yang sama namun hingga semua layer data, namun
perhatikan yang dilakukan intersect adalah hasil dari intersect terakhir. Untuk
memudahkan mungkin kita dapat merubah namanya. Atau mungkin yang memiliki
memori yang baik kita langsung saja.
Berikut merupakan Layer baru yang sudah dilakukan Intersect dari enam
layer sebelumnya.
6.Menentukan Nilai Skoring dan Kelas
a.Penilaian Skoring


Selanjutnya adalah menjumlah hasil Skoring dari
tiap komponen Penyebab banjir.
Pastikan Field Skoring tiap layer sebelumnya pada tiap
komponen kalian berikan nama yang mudah dihafal (B_S_KS, B_S_CH, dst).
Jika nama yang kalian buat sesuai akan mudah untuk
menjumlahkan. Rumus yang akan digunakan dapat kalian copy dari teks berikut
"B_S_KS"
+ "B_S_CH" + "B_S_KL" + "B_S_KT" +
"B_S_PL" + "B_S_JT"
àCopy beserta petik dua à Klik “Update All”
b.Selanjutnya adalah
meng-kelas-kan Data Spasial tersebut berdasarkan Skoring. Perhatikan Penilaian
skoring berdasarkan Penutun praktikum.
Ubah pilihan dari
Skoring ke Kelas karena kita ingin mengubah data Kelas.
Kemudian pada menu
rumusan yang sebelumnya isi dengan
‘Rendah’
Pastikan menggunakan
petik 1 pada awalan dan akhiran.
Hasil akan tampil
sebagai berikut
7. Jika ingin
menampilkan Peta agar mudah dibaca kita dapat menggunakan fitur Simbologi.
Buka Properties à Symbology à Pilih “Graduated” kemudian Classify
Klik Ok
Berikut merupakan
hasil akhir dari Skoring dan Kelas untuk menentukan Potensi Kerawanan Banjir
pada Kota Denpasar.
Komentar
Posting Komentar